Kerja sama

Universiti Malaya
Faculty of Creative Art

Pada Kamis, 7 November 2024, berlangsung sebuah diskusi inspiratif bertajuk “Artist Talk” di UB Rector’s Hall sebagai bagian dari rangkaian Pameran Seni “Surfers of Time” – sebuah eksplorasi interseksi seni, sains, dan teknologi. Diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Zuliati Rohmah, M.Pd., dan menghadirkan Dr. Dzul Afiq Zakaria sebagai pembicara utama dengan topik “Expression of Mujarad.”

 


Talkshow bersama Dr. Dzul Afiq Zakaria

Dalam sesi yang dimulai pukul 11.00 hingga 12.05 WIB, Dr. Dzul Afiq Zakaria memaparkan konsep “Mujarad” dalam karya seninya. Konsep ini berfokus pada ekspresi bentuk-bentuk abstrak dari realitas, menghubungkan emosi dengan visualisasi dalam seni abstrak. Dr. Dzul menjelaskan bahwa pendekatan “Mujarad” merupakan upaya untuk menggali kedalaman emosi manusia melalui medium seni yang non-figuratif.

Dr. Dzul berbagi perjalanan kariernya, yang dimulai sebagai seorang desainer grafis sebelum beralih menjadi seniman abstrak, akademisi, dan peneliti. Latar belakang keluarganya turut memengaruhi perjalanan hidupnya; ia adalah putra dari seorang pensiunan militer dan pensiunan guru seni. Transisi dari desain grafis ke seni abstrak terjadi karena keinginannya untuk mengeksplorasi dunia seni yang berbeda, meninggalkan bentuk figuratif untuk mendalami seni non-figuratif.

Sebagai seniman abstrak, Dr. Dzul mengaku terinspirasi oleh berbagai master seni abstrak, termasuk Syed Ahmad Jamal, Awang Damit Ahmad, Yusof Ghani, AD Pirous, Andi Suandi, dan Hendra Gunawan. Warna-warna cerah yang mendominasi karyanya mencerminkan pengaruh latar belakangnya sebagai desainer grafis, di mana warna memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan visual.

Ia menekankan bahwa seni abstrak adalah proses pembelajaran dan penemuan yang terus berlanjut. “Perjalanan tidak pernah berhenti. Menjadi seorang seniman abstrak adalah tentang proses berulang, ekspresi, dan penemuan. Perjalanan hanya berhenti ketika sang seniman tidak lagi ada,” ungkapnya saat menjawab salah satu pertanyaan dari audiens.

Menjawab pertanyaan tentang harapan bagi audiens terhadap pemahaman seni abstrak spiritual, Dr. Dzul menyampaikan bahwa seni abstrak adalah tentang memberi makna dan identitas. “Seni abstrak selalu sama, tidak peduli dari mana Anda berasal. Yang penting adalah bagaimana kita memberi makna dan identitas pada karya kita,” jelasnya.

Diskusi ini menjadi wadah bagi para peserta untuk mendalami perspektif seni abstrak dari seorang seniman berpengalaman. Dengan semangat eksplorasi yang tak pernah padam, Dr. Dzul Afiq Zakaria menginspirasi audiens untuk terus menggali makna di balik visualisasi abstrak


Penulis: Siti Nur Herliana