“Ethereal Vision” Exhibition 2023

16 September – 12 Oktober 2023 di Vice & Virtue Gallery, Jakarta Selatan.

E-Catalog Pameran “Ethereal Vision” dari V&V Gallery  

Partnership

Vice & Virtue Gallery

Dadang Rukmana
Direktur Studio Dinding Luar (SDL)

Click for the full documentations

(Jumat/20/10/2023) Sebanyak delapan seniman muda dari berbagai daerah berpartisipasi dalam pameran Vice & Virtue yang diselenggarakan pada 16 September – 12 Oktober 2023 di Wisma Geha, Jakarta Selatan. Vice & Virtue Gallery merupakan sebuah galeri seni baru yang berlokasi di Jakarta dan menjadi sorotan bagi para pecinta seni di Indonesia. Salah satu perupa yang mengikuti pameran yang bertajuk “Ethereal Vision” ini adalah Laila Wulancahya yang merupakan alumni mahasiswa Seni Rupa Murni Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2018 yang telah menyelesaikan masa studinya pada bulan Desember 2022.

Laila Wulancahya mendapat kesempatan mengikuti pameran Vice & Virtue setelah mendapat undangan dari Pak Dadang Rukmana, seorang seniman Malang dan ketua Studio Dinding Luar (SDL) yang menilai karyanya memiliki kualifikasi untuk di lelang pada SidhArta Auction. Wulan menerima undangan tersebut, mengirimkan portofolio ke Sidharta. Pak William, pemilik V&V Gallery, tertarik pada karyanya dan mengundangnya untuk berpameran di Ethereal Vision oleh V&V melalui perantaraan Pak Dadang. Wulan menunjukkan antusiasnya dalam pameran ini karena dapat bersanding bersama tujuh seniman muda berbakat lainnya.

Wulan menghadirkan tujuh karya seni lukis dengan berbagai ukuran yang memiliki ciri khas tersendiri. Dia menyebut bahwa keseluruhan dari 7 karyanya dalam pameran ini menjadi favoritnya tanpa terkecuali dan beberapa di antaranya telah terjual. Karya – karya Wulan banyak bertolak dari pengalaman pribadi, orang – orang di sekitar seperti keluarga dan teman terdekat, dan juga fenomena saat ini. Apabila hal tersebut menginspirasi diri dalam melahirkan sebuah konsep karya, maka motivasi berkarya banyak mengambil spirit dari seniman dalam negeri dan luar negeri, seperti Roby Dwi Antono, Shaun tan, Little Thunder dan Ohtsuki. Media pop culture saat ini seperti komik, animasi, film dan lain-lain juga banyak memberikan ide – ide dalam berkarya.

Pencapaian karakteristik karya Wulan saat ini merupakan hasil dari perjalanan berkarya nya dari awal hingga sekarang, dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK). Wulan meyakini bahwa perkembangan ini adalah hasil eksplorasi konstan dan inspirasi dari seniman-seniman yang menjadi panutannya.

Ini menunjukkan sebuah pencapaian keterlibatan mahasiswa Seni Rupa Murni UB dalam ranah lingkungan seni rupa di Indonesia secara signifikan. Wulan menyatakan bahwa partisipasi dan inovasi mahasiswa seni UB telah berkembang pesat sejak waktu dia masih mahasiswa. “Aku merasa yang terpenting buat mahasiswa Seni Rupa UB biar bisa lebih berkembang adalah banyak eksplor di bidang lain di luar seni rupa. Dengan lebih banyak eksplor bidang lain akan membuat horizon seni rupa kalian lebih luas nantinya. Aku tahu mahasiswa Seni Rupa UB sudah improve jauh dari zamanku dan kating-kating ku, tapi aku masih berharap kalian bisa jauh lebih oke lagi” tutur Wulan.

Dengan kegembiraan dan inspirasinya, Wulan menjadi representasi keberhasilan dan perkembangan seni rupa di kalangan mahasiswa Seni Rupa Murni UB. Pameran “Vice & Virtue” tidak hanya menjadi wadah bagi seniman-seniman berbakat seperti Wulan untuk berkarya, tetapi juga menjadi ajang inspirasi dan pertumbuhan bagi generasi seniman yang akan datang.

Penulis dan Redaksi : Ananda Putri

Penerjemah : Biany Dhiya Sevilla